DP3AP2KB Tanbu Dorong Satuan Pendidikan Ramah Anak Berikan Pengasuhan Terbaik

Tanah Bumbu – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tanah Bumbu melaksanakan Sosialisasi Peningkatan Kapasitas Satuan Pendidikan Ramah Anak (SPRA),di Aula Kantor DP3AP2KB Kabupaten Tanah Bumbu,Rabu (21/1/2025).

Kegiatan ini kerjasama DP3AP2KB dengan Kementerian Agama (Kemenag), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pendidikan (Disdik), dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanbu sebagai bagian dari Tim Sekretariat SPRA dan Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA).

Kepala DP3AP2KB melalui Sekretaris dinas,Kartini, SKM., MPH., menekankan bahwa sekolah berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak.

“Sekolah ramah anak menjadi tempat lahirnya generasi Indonesia yang unggul, berkarakter, dan terlindungi hak-haknya,”

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan peran satuan pendidikan dalam mendukung pemenuhan hak dan perlindungan anak.

Kegiatan ini dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan dan Kurikulum, serta Guru Bimbingan Konseling (BK) dari 25 sekolah berbagai jenjang di Kabupaten Tanah Bumbu.

Peserta berasal dari jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), hingga Pondok Pesantren.

Peningkatan kapasitas satuan pendidikan ini guna mendukung Klaster IV KLA, yaitu Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang, dan Kegiatan Budaya.

Adapun pemateri diantaranya,Kepala Bidang PUGPPPA, Nurliana, S.SiT., MM, dengan pengantar tentang pentingnya menciptakan lingkungan kondusif di sekolah, menekankan bahwa guru harus menjadi panutan positif, pendengar yang baik, dan tidak melakukan kekerasan.

Selanjutnya, Kementerian Agama Tanah Bumbu membahas peran satuan pendidikan dalam mencegah perkawinan usia anak dan memberikan bimbingan pra-nikah.

Sementara Dinas Kesehatan memaparkan pentingnya sekolah sehat melalui edukasi kesehatan reproduksi, gizi remaja, dan peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).Disdik menyampaikan optimalisasi tim penanganan kekerasan terhadap anak dan layanan konseling.

Serta Dinas Lingkungan Hidup memberikan materi tentang pengembangan Sekolah Adiwiyata.

Peserta diperkenalkan dengan instrumen evaluasi mandiri SPRA untuk menilai apakah sekolah mereka memenuhi indikator sekolah ramah anak.

Hasil pengisian instrumen ini nantinya akan digunakan sebagai data pendukung advokasi Tim Gugus Tugas KLA dengan berbagai instansi dan dunia usaha dalam mengembangkan SPRA.

Melalui sosialisasi ini diharapkan terwujud sekolah BARIISAN (Bersih, Aman, Ramah, Indah, Inklusif, Sehat, Asri, dan Nyaman), Pendidik dan tenaga kependidikan yang berperspektif hak anak, serta peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran dan pengambilan keputusan di sekolah.

Dengan dukungan semua pihak,memperkuat sinergi di bidang pendidikan yang ramah anak,menuju Tanah Bumbu meraih predikat Nindya Kabupaten Layak Anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *