Tanah Bumbu,Wartatanbu – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tanah Bumbu, KH Suhuful Amri dalam tausiyahnya menyampaikan,surga merindukan 4 golongan manusia.
Tausiyah itu disampaikan dalam safari Ramadan Pemkab Tanbu bersama bupati dan masyarakat di Masjid Jami Pagatan Kecamatan Kusan Hilir belum lama tadi.
Menurutnya, ada 4 golongan manusia yang sangat dirindukan surga untuk dimasuki.
Penjelasan tersebut sebagaimana hadits yang bersumber dari Ibnu Abbas Ra.
Pertama,orang yang gemar membaca alqur’an. Membaca Alqur’an dibulan Ramadan memiliki pahala tersendiri dibandingkan membaca diluar Ramadan.
Untuk itu ia berpesan kepada kaum muslimin agar terus meningkatkan bacaan Alqur’an baik di bulan Ramadan maupun di luar bukan suci Ramadan.
“Untuk itu dibulan suci ini kita harus punya program yakni 1 Day 1 Juz, satu hari satu juz,” ujarnya.
Dengan peogram itu maka selama bulan Ramadan mampu mengkhatamkan Al-Qur’an selama sebulan.
Kedua,orang yang dirindukan surga yakni orang yang mampu menjaga lidah dari ucapan yang tidak bermanfaat.
Menurutnya, ibadah puasa melatih lisan untuk tidak berbuat gibah,adu domba, dan dusta.
“Diantara keutamaan puasa yakni menjaga lisan dari perbuatan dusta (bohong), gibah dan adu domba,” imbuhnya.
Selanjutnya golongan yang ketiga yakni memberi makan orang yang berpuasa. Menyiapkan hidangan buka puasa selama bulan Ramadan mengandung pahala yang besar.
Dan yang keempat golongan yang dirindukan surga adalah orang yang melaksanakan obadah puasa di bulan Ramadan semata mata karena keikhlasan beribadah kepada Allah Subhana Wataala.
“Allah menyiapkan satu pintu disurga yang disebut babul Rayyan atau pintu rayyan yang khusus disediakan bagi orang ahli puasa,”tandasnya.
Untuk itu ia mengajak dibulan Ramadan ini umat islam mampu melaksanakan puasa, menjaga lisan, menyiapkan hidangan buka puasa, dan memperbanyak membaca Alquran.
“Mudah mudahan 4 golongan yang dirindukan surga teresbut mampu kita laksanakan selama bulan suci Ramadan sehingga kita semua termasuk golongan itu dan dimasukkan ke surganya Allah Subhana Wa Taala,” pungkasnya.
(Alam/wartatanbu).
