Tanah Bumbu – Bupati Tanah Bumbu, dr HM Zairullah Azhar menanggapi data stunting yang dikeluarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang menyebutkan, Tanah Bumbu mengalamai lonjakan kasus stunting.
Seperti diketahui, Survei Kesehatan Indonesia merilirs data stunting yang menyebutkan, angka Balita Stunting di Kabupaten Tanah Bumbu mencapai 25 persen berdasarkan data terkait angka stunting tahun 2023.
Didepan awak media, Senin (12/8/14) di Kantor bupati Batulicin, bupati Zairullah secara tegas menolak data terbaru tersebut.
Alasannya, berdasarkan jumlah angka balita stunting di Tanah Bumbu terdapat 865 orang dari total balita sebanyak lebih dari 27 ribu.
Sehingga berdasarkan data itu, dapat dikatakan penanganan stunting di Tanah Bumbu dilakukan secara langsung dan menyeluruh.
“Saya keberatan dan tidak terima atas hasil yang dirilis oleh SKI itu yang dilakukan dengan metode sampling dan tenaganya patut dipertanyakan,” tegas bupati yang didampingi oleh Sekdakab, Dr. Ambo Sakka, S.Pd, M.Pd,serta Dinas Kesehatan.
Karenanya, dirinya menyatakan protes terhadap data terkait angka stunting tahun 2023 di Tanah Bumbu yang dirilis oleh Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang menyebut angka Balita Stunting di Kabupaten Tanah Bumbu sebesar 25 persen.
Penolakan bupati terhadap data yang dirilis SKI itu mengingat perbandingan antara metode sampling yang dilakukan oleh SKI dengan metode real yang dilakukan oleh para Tenaga Kesehatan Pemkab Tanah Bumbu.
Menurut bupati, data ril jumlah kasus stunting di daerah ini diperoleh dari tenaga kesehatan yang turun langsung ke lapangan, berkoordinasi dengan Kepala Desa, Kader Posyandu, PKK, Lintas Sektor, Tenaga KB dan lainnya.
“Saya tidak terima dengan data dari SKI ini karena tak sesuai dengan apa yang ada di lapangan, ini harus diperbaiki,”tandasnya.
Karena itu bupati meminta SKI melakukan survei ulang untuk memperbaiki data tersebut agar tmasyarakat bisa memahami dan mengetahui yang sebenarnya.
(Rel).