Puspaga Bersujud Goes To School, Kunjungi SDN 5 Kampung Baru Simpang Empat

Tanah Bumbu,Wartatanbu – Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Bersujud Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Tanbu melaksanakan kegiatan Goes To School dengan mengunjungi SDN 5 Kampung Baru Kecamatan Simpang Empat,Selasa (27/2/24).

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang konseling dan edukasi kepada siswa,berupa pencegahan perundungan dan edukasi seksual.

Puspaga Goes To School dibuka secara resmi oleh Plt Kepala Dinas P3AP2KB, Erli Yuli Susanti, MH, diwakili oleh Kabid Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak (PPPA),Nurliana.

Dalam kegiatan tersebut, disampaikan mengenai bulliying pada anak, jenis perilaku yang dapat digolongkan sebagai bulliying dan konsekuensi hukum bagi pelakunya.

Disampaikan, berdasarkan data kasus kekerasan pada anak yang terjadi seringkali  adanya pelaku tindak kekerasan pada anak mayoritas adalah orang terdekat anak.

Melalui kegiatan ini diharapkan akan membentuk anak-anak yang mandiri, dapat menyelesaikan masalah sendiri serta dapat membantu teman yang mengalami masalah.


Selain itu, kegiatan ini juga upaya mempromosikan Puspaga sebagai pusat pembelajaran keluarga dimana masyarakat dapat berkonsultasi tentang permasalahannya, termasuk masalah keluarga, untuk menurunkan angka kekerasan pada anak.

Sementara itu, pihak sekolah menyambut baik dilaksanakannya kegiatan ini yang sangat bermanfaat, sehingga nantinya dapat memberikan pengetahuan yang benar kepada siswa terkait pencegahan bullyng dan edukasi seksual pada anak.

Puspaga merupakan bentuk layanan pencegahan  sebagai wujud kepedulian negara dalam meningkatkan kehidupan keluarga dan ketahanan keluarga melalui program pendidikan/pengasuhan, keterampilan menjadi orang tua, keterampilan melindungi anak, kemampuan meningkatkan partisipasi anak dalam keluarga maupun penyelenggaraan program konseling bagi anak dan keluarga.

Keberadaan Puspaga Bersujud menjadi sangat penting sebagai media pemerintah untuk membangun ketahanan keluarga, mencegah kekerasan terhadap perempuan serta mendorong keluarga agar dapat melaksanakan fungsi pengasuhan dengan baik.

Pengasuhan yang baik bagi anak menentukan masa depannya kelak. Kegagalan keluarga dalam melaksanakan fungsi pengasuhan bisa menyebabkan anak berada dalam kondisi rentan dan beresiko mengalami kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah. (Alam/wtol).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *