Tanah Bumbu – PT Borneo Indobara melalui Program CSR (Corporate Social Responsibility) melaksanakan rangkaian kegiatan pelatihan khusus budidaya jamur tiram di desa ring 1 perusahaan.
Pelatihan budidaya jamur tiram tersebut dilaksanakan selama 1 bulan yang dimulai sejak tanggal 2 Agustus 2024 di Desa Sumber Baru yang dilanjutkan di Desa Sidorejo pada 3 Agustus 2024 dan desa lainnya.
Adapun materi pelatihan disampaikan langsung oleh konsultan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), meliputi pengenalan jenis jamur, alat alat yang diperlukan, pembuatan baglog, perawatan hingga tatacara panen serta analisa usaha bisnisnya.
Manager CSR PT Borneo Indobara, Dindin Makinudin mengatakan kegiatan ini merupakan realisasi komitmen PT BIB melalui MoU Desa untuk membentuk sentra industri jamur di beberapa desa ring 1 perusahaan yang termasuk dalam cluster pertanian.
“Pelatihan direncanakan selama 1 bulan untuk 22 desa ring 1 perusahaan,” terang Dindin melalui Silvyna Aditia selaku Empowerment & Development Dept Head, Jum’at (2/8/24).
Selain pemberian pelatihan budidaya jamur, sebelumnya PT Borneo Indobara juga telah memberikan bantuan pembangunan kumbung jamur di beberapa desa binaan.
Kumbung jamur ini nantinya diharapkan dapat di gunakan oleh warga melakukan budidaya jamur untuk membantu meningkatkan produktifitas serta pendapatan masyarakat.
“Target kumbung jamur ditahun 2024 sebanyak 50 kumbung jamur dengan berbagai ukuran dan kapasitas baglog jamurnya, estimasi sekitar 78.500-103.000 baglog,” tambah Silvyna.
Pelatihan sentra jamur ini juga bagian dari kolaborasi program CSR BIB dengan Mitra Hauling dengan menggandeng kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dijelaskannya, dari dua desa yang sudah dilakukkan pelatihan setidaknya diikuti 50 peserta.
Dimana para peserta langsung diberikan materi oleh konsultan dari Institut Pertanian Bogor (IPB),Lutpi Abdul Latip.
Terlihat, antusias para peserta saat pemaparan materi dan sesi tanya jawab kepada narasumber menambah motivasi peserta untuk segera praktek baglog jamur.
Pelatihan budidaya jamur tiram ini disambut positif warga maupun aparatur desa. Salah satunya dari Kepala Desa Sido Rejo, Imam.
Dirinya menyampaikan pelatihan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat.
“Saya sangat senang, melihat masyarakat kami sangat antusias mengikuti setiap materi pelatihan. Saya sangat optimis untuk produktifitas di kumbung jamur Sido Rejo ini akan berkembang,”pungkasnya.
(Ril/alam/wtol).